Pemeriksaan Urine
Urinalisis
adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis
infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis
penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan
tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui
ginjal. Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli per menit akan terbentuk
filtrat 120 ml per menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi
dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk satu mili liter urin
per menit. (R. Wirawan, S. Immanuel, R. Dharma, 2008).
Secara
umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan
ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan
diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal,
uterus dan lain-lain. Selama ini dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap.
Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan
makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein dan
glukosa.
Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap adalah
pemeriksaan urin rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton,
bilirubin, urobilinogen, darah samar dan nitrit. Pemeriksaan makroskopik
meliputi pemeriksaan volume, warna, kejernihan, berat jenis,
bau dan pH urin.
Bau
urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. Bau yang berlainan
dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, pate, obat-obatan seperti mentol,
bau buah-buahan seperti pada ketonuria. Bau amoniak disebabkan perombakan ureum
oleh bakteri dan biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa pengawet.
Adanya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari perombakan protein
dalam saluran kemih. Pemeriksaan mikroskopik yaitu pemeriksaan sedimen urin.
Sedangkan pemeriksaan kimia urine meliputi pemeriksaan pH, protein, glukosa,
keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit.
digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15973-Chapter1-367022.pdf
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS URIN
Tujuan : untuk mengetahui atau melihat pH, warna,
kekeruhan, Bj, bau dan busa
Cara Kerja :
Pemeriksaan Ph pada Urine
- masukkan urine ke dalam becker glass 250 cc
- Ambil kertas ph strip, kemudian celupkan ke dalam urine kurang lebih 30 detik
- Tiriskan kertas ph strip pada dinding becker glass
- Baca hasil bandingkan perubahan warna yang terjadi pada standart pH strip
Pemeriksaan warna Urine
- Siapkan tabung reaksi yang bersih, kering dan jernih
- Isi sampel kedalam tabung 2/3 bagian, Amati urine tersebut dengan cahaya terang latar belakang putih pada sikap serong
- baca warna dari kuning muda sampai kuning tua
Pemeriksaan kejernihan
- Masukkan sampel urine kedalam tabung reaksi yang bersih kering dan jernih
- Isi sampel kedalam tabung 2/3 bagian, Amati urine tersebut dengan cahaya pantul tanpa latar belakang pada sikap serong
- amati hasil : jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh
Pemeriksaan
BJ
- Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu kamar
- tuang urine ke gelas ukur 50 cc, Masukan urinometer kedlm gelas ukur, putar usahakan bebas terapung
- baca berat jenis setinggi miniskus bawah
Pemeriksaan bau
urine
- Kibas-kibas kan telapak tangan diatas tabung reaksi wadah yang berisi sampel urine sampai tercium bau dari urine tersebut
- catat hasilnya : menyengat / tidak : bau khas, bau makanan, bau obat, dll
Pemeriksaan
busa
Untuk mengetahui adanya protein dan biliribin dalam
urine
- Masukkan 5 ml urine dalam tabung reaksi kemudian sumbat mulut tabung dengan penyumbat
- kocok kuat kuat, tunggu 5 menit, baca hasil
0 komentar:
Posting Komentar